Kantor Wilayah Kemenag Sumut Kunjungi FKUB Kota Medan Bahas Early Warning System dan Indeks Kerukunan

Medan, Mei 2025 — Dalam upaya memperkuat koordinasi dan pemantauan kerukunan antarumat beragama, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara melakukan kunjungan resmi ke Sekretariat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan konstruktif ini membahas dua agenda utama, yakni pelaksanaan sistem deteksi dini atau Early Warning System (EWS) serta pembahasan terkait indeks kerukunan umat beragama di Kota Medan.

Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Kemenag Sumut dalam mendorong peningkatan kualitas kerukunan umat beragama di daerah, serta memastikan kesiapsiagaan terhadap potensi konflik yang bisa mengganggu harmoni sosial. Personil dari Kemenag Sumut terdiri atas Ibnu Mufid, S.Ag., M.AP, Fitrikayanti Hasibuan, S.Si, dan Evi Lestari, S.Pd., Edi Sufrapto, S.A.P., Fryzkal Eka Syahputra, S.Sos. Mereka diterima langsung oleh para pengurus FKUB Kota Medan, yang hadir sebagai tuan rumah: Drs. H. Burhanuddin Damanik, MA. (Wakil Ketua I), Pdt. Erwin Tambunan, S.Th., MA (Wakil Ketua II), RP. Alexander Siliaen OFM Cap (Anggota), M. Kalidasen (Anggota), serta Js. Alwin Angkasa (Anggota).

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak mendiskusikan urgensi penerapan sistem EWS sebagai langkah proaktif dalam menjaga stabilitas sosial dan mencegah potensi konflik yang bernuansa keagamaan. FKUB Kota Medan menyampaikan laporan kegiatan dan dinamika sosial keagamaan di Kota Medan, serta berbagai pendekatan dialogis dan kolaboratif yang telah dilakukan dalam rangka menjaga keharmonisan antarumat beragama. Sementara itu, tim dari Kanwil Kemenag Sumut memberikan arahan dan masukan terkait indikator yang perlu diperkuat dalam pelaksanaan EWS, termasuk pentingnya keterlibatan aktif tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga lintas iman dalam mendeteksi dan merespons potensi gesekan sosial secara dini dan efektif.

Indeks kerukunan umat beragama juga menjadi fokus pembahasan, di mana pentingnya data yang akurat, kontekstual, dan partisipatif menjadi catatan penting dalam menyusun gambaran objektif tentang kondisi kerukunan di Kota Medan. Para peserta pertemuan sepakat bahwa peningkatan indeks kerukunan tidak hanya bergantung pada angka, tetapi juga pada kerja nyata, Kerukunan terbuka, dan semangat kebersamaan lintas agama dan budaya.

Kunjungan ini menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan FKUB merupakan fondasi penting dalam membangun kota yang rukun, aman, dan damai bagi seluruh warganya. Pertemuan diakhiri dengan kesepahaman untuk memperkuat sinergi dalam pelaksanaan EWS dan pengembangan program-program strategis yang mendukung kehidupan beragama yang harmonis di Kota Medan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *