Telp. 061-42011979
Pengurus FKUB Kota Medan Ikuti Penguatan Moderasi Beragama di UIN Sumatera Utara

Medan (23 Mei 2025) – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan bekerja sama dengan Kementerian Agama RI melalui Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM menyelenggarakan kegiatan Penguatan Moderasi Beragama pada Jumat, 23 Mei 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Gelanggang Mahasiswa UINSU, Jalan Sutomo, Medan.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain Prof. Dr. Ali Ramdhani, S.T., M.T. (Kepala Badan Moderasi Beragama), Prof. Dr. Nurhayati, M.A. (Rektor UINSU Medan), Dr. Jaja Jailani, M.A. (Kepala Pusat Kajian Strategis Badan Moderasi), dan Prof. Dr. Azhari Akmal Tarigan, M.A. (Guru Besar UINSU sekaligus Pengurus FKUB Kota Medan).
Kegiatan ini diikuti oleh 150 peserta yang terdiri atas para tokoh agama, perwakilan majelis agama di Sumatera Utara, dosen UINSU Medan, serta aktivis mahasiswa. Dr. Jailani Muhammad, M.A., selaku Ketua Panitia, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Agama dalam mendiseminasikan gagasan, konsep, dan praktik baik dalam penguatan kehidupan beragama yang lebih moderat dan toleran.
Pengurus FKUB Kota Medan yang hadir dalam kegiatan ini antara lain: Pdt. Erwin Tambunan, S.Th., M.Th., Pdt. Obert Ginting, S.Th., M.A., M Kalidasen, Dr. Zulheddi, Lc., M.A., Hj. Mahyuni Nasution, dan Sri Wahyuni Naibaho, S.Sos., Turut hadir pula Prof. Dr. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A., yang selain menjabat sebagai Dekan FEBI UINSU Medan juga merupakan Wakil Bendahara FKUB UINSU Medan.
Menurut Prof. Dr. Syukri Albani, M.A., kegiatan ini merupakan ruang diskusi strategis, tidak hanya untuk memahami konsep moderasi beragama secara teoritis, tetapi juga untuk merancang implementasi nilai-nilainya dalam kehidupan sosial secara nyata.
Sementara itu, Prof. Dr. Azhari Akmal Tarigan, M.A. menyampaikan bahwa saat ini sudah saatnya membangun kerukunan umat beragama dari yang bersifat pasif—saling menghormati dan tidak saling mengganggu—menjadi bentuk kerukunan aktif yang mendorong keterlibatan langsung dalam ruang-ruang sosial. “Melalui ruang perjumpaan, kita dapat melahirkan kontribusi terbaik demi kehidupan bersama yang damai dan inklusif,” ujarnya.



