Telp. 061-42011979
Bersama Majelis-Majelis Agama, FKUB Kota Medan Gelar Diskusi Merawat Kerukunan
Medan,fkubkotamedan.or.id– Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan melaksanakan “Diskusi Merawat Kerukunan Bersama Majelis-Majelis Agama” pada hari Senin, 06 Oktober 2025 di Aula FEBI UINSU Sutomo Jl. IAIN No. 1, Gaharu, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara 20235.
Mengacu pada Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8 Tahun 2006 tanggal 21 Maret 2006, FKUB memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah daerah memelihara kerukunan umat beragama, memberdayakan forum keagamaan, serta memberikan pertimbangan terkait pendirian rumah ibadat. Sejalan dengan hal tersebut, FKUB Kota Medan melaksanakan kegiatan Diskusi Merawat Kerukunan Bersama Majelis-Majelis Agama sebagai bentuk implementasi nyata dari regulasi tersebut.

Ketua Panitia, Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, M.A dalam laporannya menyampaikan Diskusi Merawat Kerukunan ini diselenggarakan sebagai upaya nyata FKUB Kota Medan dalam memperkuat jalinan silaturahmi antarumat beragama sekaligus memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai moderasi beragama. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang dialog terbuka bagi tokoh-tokoh lintas agama, akademisi, dan mahasiswa untuk saling bertukar gagasan, memperkuat kolaborasi, serta menumbuhkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kerukunan di tengah keberagaman suku, etnis, dan agama yang ada di Kota Medan.
Ketua Panitia juga menekankan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari komitmen FKUB dalam membumikan semangat toleransi dan kebersamaan di kalangan masyarakat, terutama generasi muda yang menjadi penerus bangsa.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama maupun organisasi keagamaan, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), MATAKIN dan Keuskupan Agung Medan. Kehadiran para tokoh lintas agama ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam memperkuat kerukunan dan praktik moderasi beragama di Kota Medan.
Hadir sebagai narasumber, Ketua FKUB Kota Medan H. Muhammad Yasir Tanjung, S.Pd.I yang membawakan materi bertema “Peran FKUB bersama Tokoh Agama dalam Merawat Kerukunan.” Rektor UINSU, Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag, dalam pengantarnya juga mengangkat tema “Penguatan Kerukunan di Tengah Masyarakat yang Heterogen, Multi Etnik, dan Multi Budaya.” Sementara Bapak Pdt. Obet Ginting, S.Th.,MA membahas “Peran Tokoh Agama Kota Medan Membentuk Karakter Kehidupan yang Rukun dan Harmonis”.
Ketua FKUB Kota Medan H. Muhammad Yasir Tanjung, S.Pd.I menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari praktik nyata moderasi beragama, di mana perbedaan tidak menjadi jarak, tetapi justru memperkaya persaudaraan kebangsaan. Melalui ruang diskusi merawat kerukunan ini, setiap peserta diajak untuk saling memahami, menghormati, dan menghargai keberagaman yang ada, sehingga tercipta suasana kebersamaan dan harmoni di tengah masyarakat yang majemuk. Nilai-nilai moderasi beragama yang tercermin dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa toleransi, saling menghormati, dan semangat kebhinekaan merupakan fondasi penting dalam menjaga keutuhan bangsa.
Sementara, Rektor UINSU Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag menekankan pentingnya merawat nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan kampus dan masyarakat.
“Kerukunan menjadi dasar utama dalam membangun bangsa yang damai dan beradab. Moderasi beragama bukan hanya konsep, tetapi sikap hidup yang harus kita biasakan dalam pergaulan sehari-hari. UINSU siap bersinergi dengan FKUB Kota Medan untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dan saling menghormati antarumat beragama,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Pak Pdt. Obet Ginting, S.Th.,MA menekankan bahwa tokoh agama memiliki peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai kedamaian dan toleransi di tengah masyarakat. Menurutnya, tokoh agama bukan hanya berfungsi sebagai pembimbing spiritual, tetapi juga sebagai agen perdamaian yang mampu memengaruhi umat untuk hidup saling menghormati, menghargai perbedaan, serta memperkuat semangat persaudaraan kebangsaan. Ia menegaskan bahwa melalui keteladanan, ceramah, dan dialog kerukunan, para tokoh agama dapat menjadi jembatan dalam membangun kehidupan sosial yang rukun dan harmonis di Kota Medan.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh para Pengurus FKUB Kota Medan, yang turut berpartisipasi aktif dalam mendukung kelancaran jalannya acara. Kehadiran para pengurus menunjukkan komitmen kuat FKUB dalam memperkokoh nilai-nilai kebersamaan dan memperluas jangkauan program moderasi beragama di berbagai lapisan masyarakat. Melalui kehadiran langsung para pengurus ini, diharapkan dapat semakin mempererat koordinasi internal FKUB sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai majelis agama dan lembaga pendidikan di Kota Medan.
Para peserta tampak sangat antusias dan aktif dalam mengikuti seluruh rangkaian acara. Mereka terlibat dalam sesi diskusi, menyampaikan pandangan, serta memberikan tanggapan terhadap materi yang disampaikan para narasumber. Partisipasi aktif ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kesadaran kolektif untuk terus merawat kerukunan serta memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di tengah masyarakat Kota Medan yang majemuk.
FKUB Kota Medan menegaskan tekadnya untuk terus menumbuhkan semangat kebersamaan dan memperkuat nilai-nilai toleransi di tengah masyarakat yang beragam. Sinergi antara tokoh lintas agama, akademisi, dan generasi muda dalam forum ini menunjukkan bahwa keharmonisan dapat tumbuh dari dialog, saling pengertian, dan kerja sama yang tulus. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga persaudaraan, mempererat silaturahmi, serta membangun Kota Medan sebagai contoh kota yang damai, rukun, dan penuh semangat persatuan dalam keberagaman.






